SHAKTI
Pada masa dewa Siva berawatara sebagai Mahesvaran yang melakukan tugas penyamaran. Shakti yang mendampingi nya disebut Mahesvari. Akhirnya ketika Dewa Siva berawatara sebagai Sadhaasivam, tugasnya adalah merestui semua umat manusia maka saktinya yang mendam¬pingi nya disebut Manoonmani. Kebenaran ini harus dipahami dengan jelas.
Dewa Siva sebenarnya tidak pernah mempunyai istri. Dewa Siva atau yang sering disebut sebagai Tuhan sebenarnya bukanlah seorang Lelaki atau Wanita. Melainkan sebagai simbol ( Nyaya) dari Siva Shakti (lihat Siva Linggam) dalam hal ini dimaksudkan bahwa agama Hindu tidak menganut Tuhan perempuan ataupun Tuhan Lelaki serta tidak beranak ataupun diperanakkan. Tapi jika dunia ataupun ciptaannya dalam bahaya maka beliau bisa mengambil segala rupa yang dike-hendakinya untuk turun ke dunia untuk menyelesaikan. seperti yang disabdakan dalam Bhagawad Gita. Bab 4 sloka 7
yadà yadà hi dharmasya glànir bhavati bhàrata,
abhyutthànam adharmasya tadàtmànam srjàmy aham.
Artinya.
Sesungguhnya manakala dharma terancam dan Adharma merajalela wahai Arjuna, saat itu Aku ciptakan diriku sendiri untuk menyelamatkan dharma.
Pengikut aliran Shakta, menyembah Shakti sebagai perwu-judan Tuhan yang maha segalanya. Pada suatu ketika aliran ini tersebar begitu pesat di seluruh India. Shakti disebut dengan berbagai nama seperti Aathi Shakti, Para sahkti, Purani, Raja Raajeswari, dan Thiripura Sundhari dll.

Dalam perayaan Navaraatthiri, Shakti dipuja dalam bentuk Parasakthi, Lakhsmi dan Saraswati untuk mendapatkan restu bagi keberanian kemakmuran dan pendidikan. Apabila Shakti mendamplngi Siva, maka beliau disebut Para sakti. Ketika Sakti sebagai waktu atau zaman, maka beliau disebut Kaali. Pada saat Shakti melindungi dunia, maka ia dipuja sebagai Puwenesvari atau Ulaga naayagi.
MANTRA GAYATRl
Om katyaye naye widmahi.
Kaniya Kumari dhimahi
Tanno durge pracodayatho.
Om Shanti Shanti Shanti Om
Tidak ada komentar:
Posting Komentar