Jumat, 12 Juli 2013

Barong dan Rangda

Mengapa Barong Disebut Bethara? Pertanyaan: Simbul/ perwujudan dari dewa apakah barong dan rangda yang ada di Bali dan apakah ada dewa/ dewi yang rupanya seperti itu? 1. Kenapa umat Hindu di Bali menyebut barong dan rangda itu Bhatara? 2. Anak saya yang berumur 3 tahun saya ajak nonton pertunjukan barong dan rangda, ia bertanya: Pak, apakah itu hantu? Nah, tolong jelaskan dari mana sejarahnya sehingga di Bali banyak yang menyungsung barong dan rangda. 3. Pantaskah kita sebut itu Tuhan? Jawaban: 1. Barong adalah simbol daiwi sampad, dan rangda adalah simbol asuri sampad. Keduanya merupakan rwa-bhineda yang ada di jagat raya ini. Umat Hindu di Bali memuja Sanghyang Widhi melalui barong dengan maksud agar selalu diberi kekuatan untuk mewujudkan dan memenangkan daiwi sampad, namun juga tidak lupa memohon agar terhindar dari bahaya-bahaya asuri sampad melalui rangda sebagai sarana pemujaan. 2. Barong dan rangda disebut sebagai ‘Bhatara’ karena arti bhatara adalah: ‘yang melindungi’ 3. Barong dan rangda mulai dikenalkan di Bali sekitar abad ke-11, setelah kedatangan Mpu Kuturan. Sebagaimana diketahui kedatangan beliau ke Bali tidak membawa istrinya yang bergelar: Rangda Nata Ing Dirah (rangda = janda, nata = bertempat tinggal, ing = di, Dirah = nama tempat). Istri beliau itu berbeda paham dengan Mpu Kuturan, di mana Rangda Nata Ing Dirah lebih cenderung ke sekte Bhairawa, sedangkan Mpu Kuturan ke sekte Siwa-Budha. Perbedaan paham/ aliran ini kemudian diwujudkan dalam barong dan rangda. Pertempuran antara barong (daiwi sampad) dengan rangda (asuri sampad) tidak pernah berakhir dan tidak pernah ada yang kalah atau menang, karena keduanya adalah rwa-bhineda, dua tetapi satu, demikianlah hakekat kehidupan manusia di dunia. 4. Barong dan rangda tidak disebut Tuhan/ Sanghyang Widhi, tetapi sebagai Simbol/ Niyasa seperti yang diuraikan di atas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar