Makna Simbol Tapak Dara
Tatorek
Berbentuk Tapak-Dara:
- Tapak-Dara berbentuk tanda: +
- Bahan yang digunakan “seperti” kapur kental berwarna putih
- Sumber sastra: Padma Purana, Visnu Purana, dan Lontar Kaputusan Sanghyang Anala.
- Bentuk awal Tapak-Dara adalah Svastika, sebagai tanda keberuntungan, keselamatan (svasti = keberuntungan).
Svastika
digunakan sebagai lambang Matahari dan Visnu. Ia juga menggambarkan roda dunia
yang terus menerus berubah/ bergerak/ berputar. Svastika juga melambangkan ilmu
pengetahuan yang selalu dinamis dan mengalami pembaharuan.
Oleh
karena itu lambang Svastika juga mengandung makna mengembalikan keseimbangan,
mewujudkan stabilitas baik dalam diri sendiri maupun lingkungan sekitar.
Tatorek
Berbentuk Garis Lurus:
- Garis lurus berbentuk: -
- Bahan yang digunakan “seperti” kapur kental berwarna putih.
- Sumber sastra: Visnu Purana.
- Bentuk awal berupa sebuah titik yang bergerak bebas berbentuk garis lurus secara horizontal, tegak atau melintang. Simbol suatu kemajuan yang tiada rintangan menuju pada suatu akhir yang pasti. Tujuan akhir yang pasti adalah Pralaya.
Pralaya
ada dua jenis, yaitu Athyatika Pralaya dan Naimittika Pralaya. Athyatika
Pralaya disimbolkan dengan warna putih adalah hancurnya tiga jenis penderitaan
manusia yaitu Adhyatmika (kebodohan), Adhidaivika (penderitaan phisik berupa
rasa panas atau dingin), dan Adhibhoutika (penderitaan mental).
Athyatika
Pralaya dianugrahkan Ida Sanghyang Widhi dalam upaya membimbing dan
menyelamatkan umat manusia agar terhindar dari penderitaan-penderitaan itu.
Naimittika Pralaya adalah bermulanya kehidupan baru, di mana manusia yang
selalu berbhakti kepada-Nya akan diselamatkan oleh avatara.
Avatara
yang akan datang adalah yang ke-10, disebut sebagai Kalki, berpakaian serba
putih dan menunggang kuda putih.
Asta
Aisvarya:
(Sumber sastra: Kitab suci Brhaspati dan Veda Parikrama).
Asta Aisvarya adalah delapan kemahakuasaan Ida Sanghyang Widhi Wasa, yaitu:
(Sumber sastra: Kitab suci Brhaspati dan Veda Parikrama).
Asta Aisvarya adalah delapan kemahakuasaan Ida Sanghyang Widhi Wasa, yaitu:
- Anima = sangat halus
- Laghima = sangat ringan
- Mahima = sangat besar
- Prapti = dapat menjangkau semua tempat
- Isitva = melebihi segalanya
- Prakamya = berkehendak mutlak
- Vasitva = sangat berkuasa
- Kamavasayitva = kodrati/ tak dapat diubah
Asta
Aisvarya yang bisa disaksikan setiap hari misalnya: terbit dan terbenamnya
matahari, bulan purnama/ tilem, gerhana matahari/ bulan, perubahan posisi
bintang, angin yang berhembus, laut yang bergelombang, kehidupan
manusia-binatang-tetumbuhan, dll. Asta Aisvarya yang datang sewaktu-waktu
misalnya: gempa bumi, tsunami, topan, dll.
Asta
Aisvarya juga bermakna sebagai peringatan kepada umat manusia akan dosa-dosanya
yang harus diimbangi dengan kesadaran, dharma, dan pengamalan ajaran-ajaran
Agama dalam kehidupan sehari-hari. Asta Aisvarya disaat tertentu dapat berupa
hukuman kepada umat manusia karena tidak berbhakti kepada-Nya.
Kesimpulan:
Tatorek
putih dapat diartikan sebagai Asta Aisvarya yaitu peringatan kepada umat
manusia, di mana Ida Sanghyang Widhi Wasa senantiasa menyayangi umatnya dengan
memberikan bimbingan ke arah hal-hal yang baik/ positif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar