Selasa, 16 Juli 2013

Tatorek



Makna Simbol Tapak Dara
Tatorek Berbentuk Tapak-Dara:
  1. Tapak-Dara berbentuk tanda: +
  2. Bahan yang digunakan “seperti” kapur kental berwarna putih
  3. Sumber sastra: Padma Purana, Visnu Purana, dan Lontar Kaputusan Sanghyang Anala.
  4. Bentuk awal Tapak-Dara adalah Svastika, sebagai tanda keberuntungan, keselamatan (svasti = keberuntungan).
Svastika digunakan sebagai lambang Matahari dan Visnu. Ia juga menggambarkan roda dunia yang terus menerus berubah/ bergerak/ berputar. Svastika juga melambangkan ilmu pengetahuan yang selalu dinamis dan mengalami pembaharuan.
Oleh karena itu lambang Svastika juga mengandung makna mengembalikan keseimbangan, mewujudkan stabilitas baik dalam diri sendiri maupun lingkungan sekitar.
Tatorek Berbentuk Garis Lurus:
  1. Garis lurus berbentuk: -
  2. Bahan yang digunakan “seperti” kapur kental berwarna putih.
  3. Sumber sastra: Visnu Purana.
  4. Bentuk awal berupa sebuah titik yang bergerak bebas berbentuk garis lurus secara horizontal, tegak atau melintang. Simbol suatu kemajuan yang tiada rintangan menuju pada suatu akhir yang pasti. Tujuan akhir yang pasti adalah Pralaya.
Pralaya ada dua jenis, yaitu Athyatika Pralaya dan Naimittika Pralaya. Athyatika Pralaya disimbolkan dengan warna putih adalah hancurnya tiga jenis penderitaan manusia yaitu Adhyatmika (kebodohan), Adhidaivika (penderitaan phisik berupa rasa panas atau dingin), dan Adhibhoutika (penderitaan mental).
Athyatika Pralaya dianugrahkan Ida Sanghyang Widhi dalam upaya membimbing dan menyelamatkan umat manusia agar terhindar dari penderitaan-penderitaan itu. Naimittika Pralaya adalah bermulanya kehidupan baru, di mana manusia yang selalu berbhakti kepada-Nya akan diselamatkan oleh avatara.
Avatara yang akan datang adalah yang ke-10, disebut sebagai Kalki, berpakaian serba putih dan menunggang kuda putih.
Asta Aisvarya:
(Sumber sastra: Kitab suci Brhaspati dan Veda Parikrama).
Asta Aisvarya adalah delapan kemahakuasaan Ida Sanghyang Widhi Wasa, yaitu:
  1. Anima = sangat halus
  2. Laghima = sangat ringan
  3. Mahima = sangat besar
  4. Prapti = dapat menjangkau semua tempat
  5. Isitva = melebihi segalanya
  6. Prakamya = berkehendak mutlak
  7. Vasitva = sangat berkuasa
  8. Kamavasayitva = kodrati/ tak dapat diubah
Asta Aisvarya yang bisa disaksikan setiap hari misalnya: terbit dan terbenamnya matahari, bulan purnama/ tilem, gerhana matahari/ bulan, perubahan posisi bintang, angin yang berhembus, laut yang bergelombang, kehidupan manusia-binatang-tetumbuhan, dll. Asta Aisvarya yang datang sewaktu-waktu misalnya: gempa bumi, tsunami, topan, dll.
Asta Aisvarya juga bermakna sebagai peringatan kepada umat manusia akan dosa-dosanya yang harus diimbangi dengan kesadaran, dharma, dan pengamalan ajaran-ajaran Agama dalam kehidupan sehari-hari. Asta Aisvarya disaat tertentu dapat berupa hukuman kepada umat manusia karena tidak berbhakti kepada-Nya.
Kesimpulan:
Tatorek putih dapat diartikan sebagai Asta Aisvarya yaitu peringatan kepada umat manusia, di mana Ida Sanghyang Widhi Wasa senantiasa menyayangi umatnya dengan memberikan bimbingan ke arah hal-hal yang baik/ positif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar