Selasa, 03 September 2013

KENAPA KITA SEMBAHYANG PAKAI BUNGA

KENAPA KITA SEMBAHYANG PAKAI BUNGA

Om Swastiastu,

Kelihatannya sangat sepele sekali, namun masih banyak dikalangan kita umat Hindu belum tahu maknanya sehingga sering menjadi pertanyaan. Dari seringnya muncul pertanyaan tersebutlah dapat ditarik satu kesimpulan bahwa masih banyak umat kita yang belum tahu walaupun mereka telah dari lama menggunakan "BUNGA" sebagai salah satu sarana persembahyangan. Dengan demikianlah saya tertarik untuk menulisnya disini, semoga saudara-saudara mendapatkan sekilas gambaran tentang makna bunga sebagai sarana upacara dan sekaligus sebagai sarana persembahyangan. Saya tahu sudah ada diantara saudara telah tahu dan faham tentang makna bunga, namun tulisan ini hanya bagi saudara yang masih memerlukan.

Kutipan Bhagawadgita Bab IX sloka ke-26 sebagai berikut:

PATRAM PUSHPAM PHALAM TOYAM, YO ME BHAKTYA PRAYACHCHHATI, TAD AHAM BHAKTYUPAHRITAM, ASNAMI PRAYATATMANAH

artinya: siapa yang sujud kepada-Ku dengan persembahan setangkai daun, sekuntum bunga, sebiji buah-buahan, atau seteguk air, Aku terima sebagai bakti persembahan dari orang yang berhati suci.

Berbicara tentang bunga dapat dimaknai dari berbagai sisi, antara lain; dari sisi baunya harum merupakan bau yang paling disenangi, dicintai oleh manusia, sehingga bunga disebut sebagai simbul bhakti (cinta) kehadapan Tuhan. Ada yang memaknai dari sudut warnanya, diidentikan dengan warna dari Nawa Dewata, sehingga bunga disebutkan sebagai sarana mendekatkan diri kepada Tuhan melalui manifestasinya. Ada pula yang mengatakan bahwa bunga itu cikal bakal dari buah, buah itu adalah pahala, sehingga bunga disebut sebagai sebuah sarana untuk mempercepat proses kita mendapatkan pahala dari karma kita. Dan lain sebagainya, semuanya itu menurut saya tidak ada yang salah. Kadang-kadang bunga itu digunakan juga oleh saudara kita yang beda agama, sesuai dengan kepentingan mereka. Dengan demikian saya dapatkan satu makna bunga yang jarang bahkan belum ada yang pernah menyinggungnya,

Sebuah teori itu sangat perlu, namun jangan mentok pada teori, teori itu kita harus praktikan sedikit demi sedikit, sehingga lama kelamaan kita tidak akan sadar sudah biasa melakoninya. Demikanlah sebagi tambahan makna bunga yang digunakan oleh umat Hindu di saat berupacara.

Perlu saya tekankan disini bila saudara ingin sembahyang ke Pura, bawalah perlengkapan sembahyang dengan lengkap sesuai keperluan sembahyang.

Jangan baru sampai di pura kita cari bunga, tengok kanan-tengok kiri, kadang-kadang canang di banten teman kita diambil bunganya untuk sembahyang, itu salah, kalau kita ngambil bungan canang dari banten yang belum dihaturkan (sukla), berarti kita merusak banten yang masih sukla itu besar dosanya, kalau kita ngambil bunga dari canang yang sudah dihaturkan (surudan), berarti kita sembahyang memakai bunga bekas. Disamping itu sangat kelihatan sekali kita sembahyang penuh dengan ketidak ikhlasan, karena tidak menyiapkan diri menghadap Tuhan.

Dan satu lagi, kalau saudara sembahyang di pura mana saja, setelah selesai sembahyang tolong ambil bunga, kwangen, dupa bekas dipakai sembahyang, taruh di tong sampah yang tersedia, kalau tidak ada tong sampah disediakan di pura, bawa saja pulang nanti di tong sampah dirumah taruh, agar pura tempat suci kita tetap terjaga kebersihannya.

OM SANTIH, SANTIH, SANTIH, OM

3 komentar:

  1. Suksma postingannya sangat bermanfaat, svaha

    BalasHapus
  2. Suksma postingannya sangat bermanfaat, svaha

    BalasHapus
  3. Biasanya menggunakan kwangen biasanya di panca sembah kaping tiga, untuk yang panca sembah kaping 4 biasanya kan make lagi, apakah bisa menggunakan wadah kwangen yang sebelumnya cuma diganti bunga , atau kwangen yang baru
    Terima kasih

    BalasHapus