KANDA PAT & GELOMBANG OTAK
Gelombang Otak ada empat
yaitu : Beta, Alfa, Theta, dan Delta adalah komponen pembentukan kesadaran
kita. Keempat gelombang itu terpancar dalam satu jalinan komposisi rimit yang
menentukan kondisi kesadaran kita dalam suatu saat. Gelombang Otak merupakan
teman manusia sejak embrio sampai manusia mati sama halnya dengan Kandapat.
Otak kita setiap saat menghasilkan impuls-impuls listrik. Aliran listrik ini, yang lebih dikenal sebagai KandaPat atau Gelombang Otak. Impuls-impuls listrik ini dapat diukur dua cara yaitu amplitude dan frekuensi. Amplitudo adalah besarnya daya impuls listrik yang diukur dalam satuan micro volt. Frekuensi adalah kecepatan emisi listrik yang diukur dalam cycle per detik, atauy hertz. Frekuensi inpuls menentukan jenis gelombang otak yaitu: Beta, Alfa, Theta atau Delta. Jenis atau kombinasi gelombang otak menentukan kondisi kesadaran pada suatu saat.
Otak kita setiap saat menghasilkan impuls-impuls listrik. Aliran listrik ini, yang lebih dikenal sebagai KandaPat atau Gelombang Otak. Impuls-impuls listrik ini dapat diukur dua cara yaitu amplitude dan frekuensi. Amplitudo adalah besarnya daya impuls listrik yang diukur dalam satuan micro volt. Frekuensi adalah kecepatan emisi listrik yang diukur dalam cycle per detik, atauy hertz. Frekuensi inpuls menentukan jenis gelombang otak yaitu: Beta, Alfa, Theta atau Delta. Jenis atau kombinasi gelombang otak menentukan kondisi kesadaran pada suatu saat.
Pola Gelombang Otak
Setiap orang punya gelombangnya otak yang unik dan selalu konsisten. Keunikan itu tampak pada komposisi ke empat jenis gelombang pada saat tertentu. Komposisi telombang otak itu menentukan tingkat kesadaran seseorang, misalnya saat meditasi kita dapat secara sadar mengatur jenis gelombang otak mana yang ingin kita hasilkan.
Setiap orang punya gelombangnya otak yang unik dan selalu konsisten. Keunikan itu tampak pada komposisi ke empat jenis gelombang pada saat tertentu. Komposisi telombang otak itu menentukan tingkat kesadaran seseorang, misalnya saat meditasi kita dapat secara sadar mengatur jenis gelombang otak mana yang ingin kita hasilkan.
Beta
Beta adalah gelombang otak yang frekuensinya paling tinggi (beta rendah 12-15 Hz, beta 16-20 Hz, dan beta tinggi 21-40 Hz) yang dihasilkan dari proses berpikir secara sadar.
Kita menggunakan beta untuk berpikir, berinteraksi, dan menjalani kehidupan sehari-hari.
Beta adalah gelombang otak yang frekuensinya paling tinggi (beta rendah 12-15 Hz, beta 16-20 Hz, dan beta tinggi 21-40 Hz) yang dihasilkan dari proses berpikir secara sadar.
Kita menggunakan beta untuk berpikir, berinteraksi, dan menjalani kehidupan sehari-hari.
Alfa
Alfa adalah jenis gelombang yang frekuensinya sedikit lebih lambat dibandingkan beta, yaitu 8-12 Hz.
Alfa berhubungan dengan kondisi pikiran yang rileks dan santai. Dalam kondisi alfa, pikiran dapat melihat gambaran mental secara sangat jelas dan dapat merasakan sensasi dengan lima indra dan apa yang terjadi atau dilihat semuanya hanya dalam pikiran. Alfa adalah pintu gerbang bawah sadar.
Alfa adalah jenis gelombang yang frekuensinya sedikit lebih lambat dibandingkan beta, yaitu 8-12 Hz.
Alfa berhubungan dengan kondisi pikiran yang rileks dan santai. Dalam kondisi alfa, pikiran dapat melihat gambaran mental secara sangat jelas dan dapat merasakan sensasi dengan lima indra dan apa yang terjadi atau dilihat semuanya hanya dalam pikiran. Alfa adalah pintu gerbang bawah sadar.
Pada tahun 60-an dan
70-an, alfa sangat popular dan diklaim sebagai gelombang otak paling penting,
yang merupakan kunci untuk mencapai kesadaran yang lebih tinggi. Seiring dengan
penelitian menggunakan alat lebih canggih micro technology modern oleh banyak
pakar terkemuka bahwa alfa bukanlah gelombang terpenting.
Manfaat alfa yang utama
adalah sebagai jembatan penghubung antara pikiran sadar dengan bawah sadar.
Alfa memungkinkan kita untuk menyadari keberadaan mimpi dan keadaan meditasi
terdalam yang kita capai. Tanpa alfa, kita tidak dapat mengingat saat terbangun
dari mimpi dan meditasi yang sangat dalam atau selesai bermeditasi.
Theta
Theta adalah gelombang otak pada frekuensi 4-8 Hz, yang dihasilkan oleh pikiran bawah sadar, muncul saat kita bermimpi. Jadi gelombang inilah yang membaca rekaman dari KandaPat (alam bawah sadar kita). Bawah sadar juga merekam materi yang berasal dari kreativitas yang ditekan atau tidak diberi kesempatan untuk muncul ke permukaan dan materi psikologis yang ditekan. Meski kita dapat masuk ke theta dan membaca rekaman bawah sadar, bila tidak dibantu oleh gelombang alfa dan beta, semua data tidak dapat dikenali oleh pikiran sadar. Jadi semua data yang berhubungan emosi, baik itu emosi positif maupun negative, tersimpan dalam pikiran bawah sadar. Emosi-emosi negative yang tidak teratasi dengan baik, setelah masuk ke pikiran bawah sadar, akhirnya menjadi beban psikologis yang menghambat kemajuan diri seseorang.
Bila kita berhasil masuk ke kondisi theta, ktia akan megnalami kondisi meditative yang sangat dalam. Semua pengalaman meditative yang selama ini dicari oleh orang yang melakukan praktik meditasi, misalnya keheningan, ketenangan, kedalaman, dan puncak kebahagiaan, dirasakan di dalam theta. Theta adalah “puncak” di dalam “pengalaman puncak” serta merasakan sensasi “ah-ha”.
Saat kita ingin mengobati dan menyembuhkan tubuh atau pikiran, kita harus masuk ke theta agar dapat mencapai hasil maksimal.
Theta adalah gelombang otak pada frekuensi 4-8 Hz, yang dihasilkan oleh pikiran bawah sadar, muncul saat kita bermimpi. Jadi gelombang inilah yang membaca rekaman dari KandaPat (alam bawah sadar kita). Bawah sadar juga merekam materi yang berasal dari kreativitas yang ditekan atau tidak diberi kesempatan untuk muncul ke permukaan dan materi psikologis yang ditekan. Meski kita dapat masuk ke theta dan membaca rekaman bawah sadar, bila tidak dibantu oleh gelombang alfa dan beta, semua data tidak dapat dikenali oleh pikiran sadar. Jadi semua data yang berhubungan emosi, baik itu emosi positif maupun negative, tersimpan dalam pikiran bawah sadar. Emosi-emosi negative yang tidak teratasi dengan baik, setelah masuk ke pikiran bawah sadar, akhirnya menjadi beban psikologis yang menghambat kemajuan diri seseorang.
Bila kita berhasil masuk ke kondisi theta, ktia akan megnalami kondisi meditative yang sangat dalam. Semua pengalaman meditative yang selama ini dicari oleh orang yang melakukan praktik meditasi, misalnya keheningan, ketenangan, kedalaman, dan puncak kebahagiaan, dirasakan di dalam theta. Theta adalah “puncak” di dalam “pengalaman puncak” serta merasakan sensasi “ah-ha”.
Saat kita ingin mengobati dan menyembuhkan tubuh atau pikiran, kita harus masuk ke theta agar dapat mencapai hasil maksimal.
Delta
Delta adalah gelombang otak yang paling lambat, pada kisaran frekuensi 0,1-4 Hz, dan merupakan frekuensi dan pikiran nirsadar.
Pada saat kita tidur lelap, otak hanya menghasilkan gelombang delta agar kita dapat istirahat dan memulihkan kondisi fisik. Pada orang tertentu, saat dating kondisi sadar, delta dapat muncul bersamaa dengan gelombang lainnya. Dalam keadaan itu, delta bertindak sebagai “radar” yang mendasari kerja intuisi, empati, dan tindakan yang bersifat insting. Delta juga memberikan kebijakan-kebijakan dengan level kesadaran psikis yang sangat dalam.
Gelombang delta sering tampak dalam diri orang yang profesinya bertujuan mengarahkan kita dalam hal waktu dan ruang. Delta berfungsi sebagai system peringatan dini untuk merasakan adanya ancaman atau bahaya.
Delta memungkinkan kita untuk “melihat” informasi yang tidak dapat ditangkap oleh pikiran sadar. Dari sudut pandang negative, delta juga dapat digunakan untuk kondisi berhati-hati yang berlebihan. Sikap hati-hati yang berlebihan, atau lebih tetap disebut dengan kepekaan, sangat berguna “membaca” kondisi emosi lingkungan sekitarnya dan berusaha mengendalikan kondisi ini demi keselamatan hidupnya.
Delta adalah gelombang otak yang paling lambat, pada kisaran frekuensi 0,1-4 Hz, dan merupakan frekuensi dan pikiran nirsadar.
Pada saat kita tidur lelap, otak hanya menghasilkan gelombang delta agar kita dapat istirahat dan memulihkan kondisi fisik. Pada orang tertentu, saat dating kondisi sadar, delta dapat muncul bersamaa dengan gelombang lainnya. Dalam keadaan itu, delta bertindak sebagai “radar” yang mendasari kerja intuisi, empati, dan tindakan yang bersifat insting. Delta juga memberikan kebijakan-kebijakan dengan level kesadaran psikis yang sangat dalam.
Gelombang delta sering tampak dalam diri orang yang profesinya bertujuan mengarahkan kita dalam hal waktu dan ruang. Delta berfungsi sebagai system peringatan dini untuk merasakan adanya ancaman atau bahaya.
Delta memungkinkan kita untuk “melihat” informasi yang tidak dapat ditangkap oleh pikiran sadar. Dari sudut pandang negative, delta juga dapat digunakan untuk kondisi berhati-hati yang berlebihan. Sikap hati-hati yang berlebihan, atau lebih tetap disebut dengan kepekaan, sangat berguna “membaca” kondisi emosi lingkungan sekitarnya dan berusaha mengendalikan kondisi ini demi keselamatan hidupnya.
Gelombang Beta, Alfa,
Theta, dan Delta adalah komponen pembentuk kesadaran kita. Keempat gelombang
itu menentukan kondisi kesadaran kita dalam suatu saat.
Kanda Pat / Gelombang Otak inilah
yang selalu menolong manusia untuk memperoleh
ketenangan, ketentraman, kedamaian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar