Rabu, 18 Desember 2013

AJIAN UTAMA KANDA PAT



AJIAN UTAMA KANDA PAT
Kanda pat kalau di ajaran Jawa di kenal dgn istilah “ Sedulur Papat
Kalima Pancer” Sadulur Papat adalah saudara kita, Pancer adalah kita sendiri . ketika manusia masih berupa janin di dalam perut ibunya, keempat saudara itu nyata. Kasat mata. Untuk lebih jelas marilah kita simak kutipan kidung Jaya Wedha berkut ini :

Ana kidung akadang premati
Among tuwuh ing kuwasanira
Nganakaken saciptane
Kakang kawah puniku
Kang rumeksa ing awak mami
Anekaken sedya
Pan kuwasanipun
Adhi ari-ari ika
Kang mayungi ing laku kuwasaneki.
Anekaken pangarah
Ponang getih ing rahina wengi angrowangi
Allah kang kuwasa
Andadeaken karsane
Puser kuwasanipun
Nguyu-uyu sambawa mami
Nuruti ing panedha
Kuwasanireku
Jangkep kadang ingsun papat
Kalmia pancer wus dadi sawiji
Nunggal sawujudingwang..
Artinya :
Ada sabda tentang saudara kita yg merawat dgn sungguh2. Yang memelihara berdasarkan kekuasaanya. Apa yg dicipta terwujud. Ketuban itu, yg menjaga badan saya. Yang menyampaikan kehendak, dengan kuwasanya. Dinda ari-ari itu, yang memayungi semua tindakan berdasarkan kekuasaanya, yg menyampaikan tujuan.
Sedangkan darah siang dan malam membantu Allah yg kuasa. Mewujudkan kehendak-NYA. User kekuasaanya, memerhatikan sungguh-sungguh diriku, memenuhi permintaanku. Maka, lengkaplah empat saudara saya, kelimanya adalah saya sebagai pusat. Sudah menjadi satu. Manunggal dgn wujudnya.
Dari kedua bait kidung di atas, sudah jelas apa itu yg di namakan Kanda Pat. Anak yg pertama tentu saja kakak dari sang janin yaitu Ketuban atau Kawah. Ketika ibu melahirkan yg pertama kali kelur adalah Ketuban. Karena itu disebut saudara tua . Kakang Kawah dia berfungsi sbg penjaga badan sang janin di dalam rahim.
Setelah itu, saudara sekandung yg lebih muda adalah Ari-ari, tembuni/plasenta. Pembungkus janin didalam rahim. Ari-ari menjaga tindakan sang bayi didalam perut ibu. Yg menyampaikan tujuan. Begitu bayi lahir, maka Ari-ari ikut keluar. Ia mengantarkan sampai ke tujuan, yaitu lahir dgn selamat disertai pengorbanan dirinya.
Berikutnya adalah Darah. Inipun saudara janin. Tanpa adanya Darah, janin bukan saja tidak bias tumbuh tapi juga akan mengalami keguguran. Darah membantu Tuhan siang dan malam, untuk mewujudkan kehendakNYA ( Tuhan tdk perlu bantuan, ini hanya hakekat) Seolah-olah Darah adalah nyawa sang bayi.
Saudara yg keempat adalah Pusar / Wudel/User/Nabi. Yg dimaksud adalah plasenta/ tali pusar.sedangkan pusar adalah bekas menempelnya tali pusar pada perut. Tali pusarlah yg menghubungkan antara perut bayi dalam da ari-ari. Ia sebagai alat untuk menyalurkan makanan dari Ibu ke bayi dalam kandungan. Dgn tali pusar itu bayi mendapatkan pasokan makanan dari ibunya. Pusar berfungsi untuk memenuhi permintaan si jabang bayi.
Dalam pandangan budaya Jawa, meski beragama apapun, tetap mempercayai bahwa dalam hidup di dunia ini, saudara empat itu tetap menjaga baik semasih dlm kandungan maupun di dunia nyata. Yg kembali ke anasiranasir bumi,air,udara danapi hanyalah ke empat jasadnya . begitugayi lahir, jasad saudara empat itu kembali ke asalnya. Air ketuban dan darah dibersihkan begitu bayi lahir. Ari-ari danpotongan tali pusardi pendam atau di hanyutkan di sungai. Yg masih adalah si jabang bayi. Sedangkan secara spiritual saudara empat kita masih tetap menjaga kita hingga mati. Perhatikan kutipan di bawah ini :
Dialah yang berkuasa atas semua hamba-NYA. Dan DIA mengutus
Kepada kalian penjaga-penjaga untuk melindungimu………
Menurut konsep Jawa, penjaga-penjaga itu adalah saudara gaib kita sendiri! Bukan orang lain. Yang dalam pandangan agama Hindu di Jawa di sebut Dewa atau Bhatara. Bagi konsep Timur Tengah penjaga manusia itu di sebut Malaikat. Dari sisi hakekat apapun sebutannya penjaga-paenjaga itu sama saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar